Tuesday, July 29, 2008

Carbon Trade untuk Iklim dan Ekonomi


di tengah perdebatan sengit para ahli mengenai tepat atw tdknya kekuatiran masyarakat terhadap bahaya perubahan iklim... sy mencoba mengalihkan perhatian kita untuk beberapa menit kepada suatu laboratorium hidup [ciptaan TUHAN yg terhebat... mnrt sy] yg mampu menyerap emisi2 karbon penyebab bolongnya lapisan ozon dan mengubahnya menjadi oksigen yg dibutuhkan [benar2 dibutuhkan] oleh manusia untuk hidup... lab. ini bernama pohon yg jika berkelompok menjadi suatu komunitas, mereka kemudian disebut hutan...

oleh itu, tdk berlebihan rasanya bila saya menyebut METODE CARBON TRADE sbg solusi paling cerdas [utk saat ini] bagi penyelamatan iklim dan ekonomi... krn disamping memperbaiki kerusakan atmosfer akibat emisi karbon kita pun secara langsung memperbaiki tampilan muka bumi menjadi lebih hijau dan lebih sedap dipandang... CARBON TRADE sendiri menurut definisi wikipedia merupakan suatu mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi peningkatan karbon-dioksida di atmosfer bumi, dlm transaksinya pembeli dan penjual kredit karbon dianggap sejajar dalam peraturan perdagangan yg telah distandarisasi... pembeli kredit karbon itu adalah pemilik industri yang menghasilkan karbon-dioksida sedangkan penjualnya adalah pemilik hutan dan lahan pertanian berdasarkan jumlah karbon yg dapat terabsobsi oleh sistem pohon/tumbuhan tersebut...

ada bbrp pendapat miring mengenai metode ini, karena dianggap sebagai strategi negara2 maju sbg produsen gas2 rumah kaca [spt. jepang & amerika serikat]utk meghindarkan diri dari kewajiban mereka sebagai negara2 industrialis yg termuat dlm protokol kyoto 1997, dimana mereka diwajibkan untuk mengurangi emisi gas2 rumah kaca yg mereka hasilkan... tetapi menurut sy bila kita [negara2 yg dikategorikan sebagai penjual kredit karbon] mendorong negara2 pembeli kredit karbon utk menunjukan bukti ketaatan mereka terhadap protokol kyoto sebelum melakukan perdagangan karbon dengan mereka maka akan terjadi suatu kesinambungan peredaran karbon dan uang yg saling menguntungkan dan terlebih lagi mengangkat taraf ekonomi masyarakat adat yg hidup di dalam dan di sekitar hutan...

mengapa sy mengkategorikan kita [masyarakat di sekitar dan dalam hutan; serta negara2 pemilik hutan] sebagai pihak yg diuntungkan dr metode ini???
pertama karena kita dpt memulai suatu gaya pengelolaan hutan yg baru yaitu pemanfaatan sumber daya hutan tanpa menebang pohon, sehingga wilayah tersebut [terutama lembah2 subur yg selama ini dimanfaatkan sebagai perkebunan kelapa sawit dan arel HPH] dapat dimanfaatkan sebagai areal pertanian rakyat skala rumah tangga [mis: umbi2an utk masyarakat papua], hal ini menurut saya merupakan solusi terbaik bagi pengelolaan hutan papua, dimana selama ini ribuan species tumbuhan yg belum sempat teridentifikasi nama maupun manfaatnya dibabat habis utk penanaman kelapa sawit - tanaman yg menurut sy tak ada manfaatnya sama sekali, karena menurunkan kualitas tanah shg tdk dpt direhabilatasi dan diganti dgn tanaman lain... kedua kita dpt mengoptimalkan peranan masyarakat sekitar dan dlm hutan utk menjaga warisan mereka bagi anak cucunya krn selain rasa memiliki yg lbh tinggi jumlah korps jagawana [polhut] yg demikian terbatasnya dapat ditanggulangi dgn cara ini... ketiga alih fungsi kawasan hutan dr hutan produksi ke taman wisata pun dapat terjadi, sehingga masyarakat sekitar hutan dpt memanfaatkan lahan ulayatnya dgn lebih bijak... keempat melalui metode ini, harapan saya ilmuwan2 kita terutama yang bergelut di bidang plant breeding dpt meresa terpacu utk berinovasi merekayasa kecepatan pertambahan riap tanaman menjadi lebih cepat sehingga target2 kredit karbon yg kita inginkan dpt tercapai...

dengan statusnya sbg rancangan manusia, kita tentunya tak bisa berharap bahwa metode ini akan menjadi suatu metode yg sempurna yg bersama-sama kita impikan selama bertahun-tahun... namun setidaknya metode ini bisa menjadi suatu alternatif pengelolaan hutan berkelajutan yang selama ini diperdebatkan...

IGYA SER HANYOP, berdiri menjaga batas... karena menjaga kelestarian hutan adalah kewajiban kita bersama... sebab sekali lagi, hutan bukanlah warisan dari nenek moyang tapi titipan buat anak cucu kita... biarlah HUTAN tetap bisa menjadi tempat berlari dan bersembunyi dr kekerasan hidup dan kebisingan dunia yg menjemukan...

nobis pleasant amnte omnea sylvae... hanya untuk hutan seluruh cinta dan baktiku...

SOLI DEO GLORIA... chaky out... menunggu kejutan esok hari...


picture source: iStock photo

No comments: