Monday, August 25, 2008
Meredam Separatisme di Papua: BISAKAH???
kembali menjadi materi debat tak berujung bgmn seorang papua yg juga merupakan warga negara indonesia harus tewas di ujung peluru aparat keamanan seusai memperingati hari masyarakat pribumi se-dunia di lembah baliem - pegunungan tengah papua... alasannya klasik -pengibaran bendera bintang kejora- [alasan yg jg menyebabkan kakek sy n bbrp org yg sy kenal hrs meringkuk di balik terali besi bahkan melakukan exodus ke luar negeri]... benarkah pendapat bahwa berkibarnya bendera bintang kejora dan berkumandangnya lagu hai tanahku papua di atas tanahnya merupakan wujud kedaulatan bangsa papua atas tanah dan alamnya sebagai suatu negara merdeka??? benarkah pendapat bahwa penyelesaian masalah separatisme [demikian pemerintahan nkri yth menyebutnya]adalah dengan membuat suatu perundang-undangan yg secara nyata menghambat ekspresi kebanggaan anak2 negeri papua terhadap tanah dan bangsanya??? atau dgn memasukkan ribuan aparat keamaman ke tanah papua??? benarkah menyelasaikan permasalahan2 itu adalah dgn menempatkan anak2 negeri papua sebagai pucuk2 pimpinan d badan2 maupun instansi2 setempat meskipun nyata nampak bahwa tak sedikitpun ia mampu untuk mengendalikan apa yg ia pimpin??? apakah dengan memberikan dana sebesar-besarnya melalui paket dr neraka yg dinamai otonomi khusus yg secara jelas2 telah disimpangkan dan menyebabkan kami saling mencurigai, menuding bahkan membunuh??? benarkah itu solusinya???
jawabannya jelas tidak!!! jika anda menganggap bahwa alasan masyarakat papua menuntut kemerdekaan adalah karena kekayaan alam kami, sekali lagi saya ingin membantahnya... sebab nenek moyang kami hidup selama ratusan tahun di atas tanah kami bukan dengan hasil bumi seperti emas, minyak bumi, nikel maupun uranium yg ada d dlm perut bumi kami... tetapi mereka hidup dr hasil laut dan kebun mereka... cermatilah cerita2 rakyat kami tentang betapa indahnya hidup nenek moyang kami [sewaktu pulau kami masih bebas, merdeka...] mereka tak berpikir tentang emas dkk... mereka hidup karena mereka berbahagia dan mereka berbahagia karena mereka bebas... kami, hidup dr alam dgn asosiasi yg tak dpt terputuskan dgn unsur2 bumi yg ada d sekitar kami... kami berkawan dgn burung di udara dan ikan di laut oleh itu mereka mrpkn sumber inspirasi utk hidup bebas tanpa kekangan... kami hidup karena bernyanyi, bandingkanlah nyanyian anak papua zaman ini dgn nenek moyang kami ratusan tahun lalu, mereka menyanyikan lagu kebebasan, lagu yg sama dgn lagu yg dinyanyikan oleh burung2 di udara, ilalang di lembah, dan air di sungai yang terbang, melambai dan mengalir kemanapun mereka impikan... kini kami setiap hari bernyanyi lagu kepedihan dari jiwa2 dan imajinasi2 brilian yg terkekang yg kadang bersifat destruktif ketika terlepas bukan pada tempatnya dan menyebabkan kami di cap anak2 sok pintar, pembangkang, kepala batu, sukar diatur dan fans berat kebodohan... namun, apakah kami dpt dianggap bodoh krn memilih hidup dlm budaya kami, atw bila kami lebih menghargai indegenous knowledge dr nenek moyang kami ketimbang mengagungkan sitem ekonomi kapitalis ala sekolahan indonesia, ataupun sosiologi eropa yg menurut org2 merupakan gaya hidup tercerdas di dunia... sy pun masih menunggu jawabannya...
biarkan kami bebas... biarkan kami berlari dgn kaki kami... biarkan kami bermimpi di atas tikar kami... biarkan kami menikmati indahnya bulan dgn mata kami sendiri... jgn katakan pd kami apa yg harus kami lakukan... karena kehidupan anda bukanlah kehidupan kami... dan apa yg terlihat oleh mata anda dpt sj tdk menjadi fokus retina kami... setiap makhluk mempunyai kebebasannya sendiri, maka biarkan kami bebas... freedom is all we want...
chaky out, menunggu kejutan esok hari... thank GOD for this lovely day...
picture: http://3.bp.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment